Cuek

Yesterday I got an email containing this, a quotation. And the sender give a little note about that...

"Learning to ignore things is one of the great paths to inner peace."
--Robert J. Sawyer--

yeah, we need peace on this globe, but if we ignored things, wouldnt
that make us "ignorant" and "selfish" ? minding our own business?
should we ignore war? should we ignore poverty? should we ignore
violence?

...,

Apakah benar ignorance itu kunci dari kedamaian? It's debatable and still the answer lies in the grayarea. Gak bisa dibilang ya atau tidak. Memang kadang-kadang kalau kita perhatikan, hal-hal yang memicu pertentangan dengan orang lain dalam kehidupan ini, banyak yang bermula dari kelakuan kita yang terlalu sering mengurusi masalah yang bukan semestinya.

Atau kita juga sering memikirkan hal-hal yang diluar kemampuan atau jangkauan kita, yang pada akhirnya memusingkan diri kita sendiri. Bukannya lebih baik bila dengan "cuek", justru hidup kita jadi lebih tenang?

Pada point ini yang harus ditimbang lebih dalam lagi. Karena tidak selamanya kita bisa cuek terhadap sekeliling kita. Tetap ada yang perlu jadi perhatian kita. Kita gak bisa cuek kalau ada teman yang butuh bantuan kita misalnya. Tetapi gak semua persoalan teman pula yang bisa kita beri "bantuan" atau turut campur tangan.

Mungkin kita gak perlu pusing memikirkan bagaimana pemerintah dalam menjalankan negeri ini. Tapi kita gak boleh acuh kalau ada orang yang minta tolong kita mendorong mobilnya saat mogok di jalan. Kita gak perlu pusing memikirkan bagaimana cara menghukum koruptor-koruptor kelas kakap, tapi kita harus memeperingatkan diri sendiri untuk tidak terbiasa memakai fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.

Setiap orang punya tujutan dan kapabilitas masing-masing. Bila semua dijalankan menurut koridornya dan tidak berlebihan, maka akan lebih mudah menciptakan hidup yang damai...